PENTINGNYA PSIKOLOGI
DIBIDANG GIZI
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Psikologi
Psikologi berasal dari kata: Psyche =
Jiwa Logos = Ilmu Psikologi adalah ilmu mempelajari tentang jiwa. Psikologi secara umum dapat didefinisikan
sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental
serta bagaiman perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi
mental organisme, dan lingkungan eksternal.
Menurut para ahli Psikologi adalah
membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. (Dakir,
1993). Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka
dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam
hubungannya dengan lingkungan. (Muhibbin Syah 2001)Dr. Singgih Dirgagunasa
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Menurut Plato dan
Aritoteles Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta
prosesnya sampai akhir. Menurut Jhon Broadus Watson Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang
objektif terhadap rangsangan. Menurut Wilhem Wundt Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri manusia, seperti
perasaan panca indra, pikiran, feeling, dan kehendak.
Menurut Woodworth dan Marquis Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari aktivitas individu sejak masih dalam kandungan
sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar. Menurut Knight
and Knight Psychology may be defined as the systematic study of ekperience and
behavior human and animal, normal and abnormal, individual and social.(
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
secara sistematis tentang pengalaman dan tingkah laku manusia dan hewan, normal
dan abnormal, individu atau social. Menurut Hilgert Psychology may be defined
as the science that studies behavior of men and other animals.( Psikologi
adalah mempelajari tingkah laku manusia dan
hewan lainnya).
Menurut Mussen dan Rosenzwieg Pada masa
lampau psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang “mind” (pikiran) atau the study of mind, tapi
dalam perkembangannya, kata mind berubah menjadi “behavior” (tingkah laku),
sehingga psikologi didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Menurut Clifford T. Morgan
Psychology is the science of human and animal behavior. Artinya, Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan hewan. Menurut Munn
dan Fernald Psychology is defined as the
science of human behavior, itsinvestigations are not limited to human beings
and they sometimes extend beyond observable behavior. Menurut Moskowitz dan
Orgel Psychology is an empirical science
based on objective observation and experimental investigation, its focus is on
behavior, its purpose is to provide on understanding of the mechanisms of human activity and
adaptation so that man might improve himself. Artinya, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan
empirik yang berdasarkan atas observasi dan penelitian eksperimental, pokok
persoalannya adalah tentang tingkah laku manusia.
Menurut Rene Descartes psikologi adalah
Ilmu pengetahuan mengenai gejala pemikiran atau gejala kesadaran manusia,
terlepas dari badannya. Menurut Jhon Locke Psikologi adalah semua pengetahuan,
tanggapan, dan perasaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalui
alat-alat indranya. Menurut Richard Mayer (1981) Psikologi merupakan analisis
mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
Menurut Crow & Crow Pschycology is the study of human behavior and human
relationship. (Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia
dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun
bukan manusia: hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga
bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “roh”.
Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga,
psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme. Menurut Garden
Murphy Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh mahluk
hidup terhadap lingkungannya. Menurut George Berkeley Psikologi adalah ilmu
tentang penginderaan (persepsi). Menurut artain Psychology is the scientific
study of the behavior of living organism,with especial attention given to human
behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang
hidup, terutama tingkah laku manusia). Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary
of psychology Dalam Dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai “
…the science of humen and animal behavior, the study of the organism in all its
variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and
social events which make up the environment". (Psikologi ialah ilmu
pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap
organisme dalam segala ragam kerumitannya ketika bereaksi arus dan perubahan
alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakan yang mengubah lingkungan).
Menurut Ensiklopedia Pendidikan,
Poerbakawatja dan Harahap (1981) Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang
mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan – kegiatan jiwa.
Menurut Kenneth Clark dan George Millter Psikologi biasanya didefinisikan
sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Lingkungan mencakup berbagai proses
perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan; cara berbicara dan perubahan
kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.
Menurut Norman Munn Sekarang psikologi secara umum didefinisikan sebagai “ilmu
mengenai perilaku”, tetapi hal yang menarik pengertian “perilaku” yang telah
mengalami perkembangan sehingga sekarang ikut menangani hal yang pada masa
lampau disebut pengalaman. Hal-hal pribadi seperti proses-proses (subjektif)
seperti berpikir, sekarang berhubungan dengan “perilaku dalam”.
Dari beberapa pengertian dapat diartikan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungannya, tingkah laku tersebut bisa berupa tingkah
laku yang tampak maupun tidak tampak.
B.
Definisi
Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan adalah pendekatan
multi dimensi terhadap kesehatan yang memberi penekanan pada faktor-faktor
psikologi, gaya hidup, dan sifat dasar sistem pemberian perawatan kesehatan (Sandtrock,
John W).
Psikologi kesehatan adalah cabang ilmu
psikologi yang menarik dari relatif baru yang memusatkan perhatian pada
pemahaman akan pengaruh psikologi terhadap bagaimana orang tetap sehat, mengapa
orang menjadi sakit dan bagaimana respon mereka menjadi sakit (Tayur : 2010).
C.
Konsep
Sehat Sakit
Konsep
sehat sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinter-prestasi. Banyak faktor
yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit.
1. Definisi
Sehat
Berabad-abad
lalu sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. Karenanya segala
sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi
tidak sehat yang harus dicegah. Sehat sendiri bersifat dinamis yang statusnya
terus menerus berubah. Kesehatan mempengaruhi tingkat fungsi seseorang, baik
dari segi fisiologis, psikologis dan dimensi sosiokultural. Secara umum ada
beberapa definisi sehat yang dapat dijadikan sebagai acuan (Asmadi : 2008).
a.
MenurutWHO, sehat
adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak
hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
b.
Menurut Parson, sehat
adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara
efektif.
c.
Menurut Undang-Undang
Kesehatan RI No.23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa,
sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
2.
Definisi Sakit
Sakit
adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat. Secara sederhana, sakit atau
dapat pula disebut penyakit, merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan di
luar batas normal. Tolak ukur yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit
atau penyakit adalah jika terjadi perubahan dari nilai rata-rata normal yang
telah ditetapkan. Akan tetapi ada beberapa definisi sakit atau penyakit yang
dapat dijadikan sebagai acuan. (Asmadi : 2008)
a.
Menurut Parson, sakit
addalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia, termasuk jumlah sistem
biologis dan kondisi penyesuaian.
b.
Menurut Bauman, ada
tiga kriteria keadaan sakit yaitu adanya gejala, persepsi tentang keadaan sakit
yang dirasakan dan kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun.
c.
Menurut batasan medis,
mengemukakan dua bukti adanya sakit yaitu tanda dan gejala.
d.
Menurut Perkins, sakit
adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani maupun
sosial.
Penyakit berbeda dengan rasa sakit.
Penyakit sifatnya objektif karena masing-masing memiliki parameter tertentu,
sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena merupakan keluhan yang dirasakan
seseorang. Perbedaan ini mempunyai implikasi yang berbeda. Seseorang yang
menderita penyakit belum tentu merasakan sakit. Sebaliknya, seseorang yang
mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit.
3.
Rentang Sehat Sakit
Rentang
sehat sakit adalah suatu skala ukur hipotesis untuk mengukur keadaan sehat atau
kesehatan seseorang. Kedudukan seseorang pada skala tersebut bersifat dinamis
dan individual karena dipengaruhi oleh faktor pribadi dan lingkungan. Pada
skala ini, sewaktu-waktu seseorang bisa berada dalam keadaan sehat, namun
dilain waktu bisa bergeser ke keadaan sakit. (Asmadi : 2008)
4.
Faktor Yang
Mempengaruhi Status Kesehatan
Menurut
Hendrik Bloom, ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang,
yaitu herediter (keturunan), layanan kesehatan, lingkungan dan perilaku. Dari
keemapat faktor tersebut, yang mempunyai andil besar dalam derajat kesehatan
adalah faktor lingkungan (45%) dan faktor perilaku (30%). Kedua faktor tersebut
sangat berkaitan erat. Lingkungan bisa sehat jika perilaku masyarakatnya sehat.
(Asmadi : 2008)
a.
Keturunan
Secara sederhana, penyakit manusia
dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, salah satunya adalah penyakit yang
disebabkan oleh faktor gen. Penyakit ini disebut juga penyakit hederiter/
keturunan. Contoh penyakit ini antara lain diabetes mellitus, albino dan
Wilson.
b.
Layanan kesehatan
Layanan kesehatan dapat
mempengaruhi status kesehatan individu (khususnya) dan masyarakat (umumnya).
Beberapa aspek layanan kesehatan yang dapat mempengaruhi status kesehatan
adalah sebagai berikut :
1.
Tempat layanan
kesehatan
Letak geografis tempatt layanan
kesehatan dapat mempengaruhi keterjangkauan masyarakat terhadap layanan
kesehatan dan keterjangkauan petugas kesehatan dalam memberikan layanan kepada
masyarakat, terutama petugas puskesmas.
2.
Kualitas petugas
kesehatan
Klien merupakan individu yang
berada dalam posisi ketergantungan karena sangat membutuhkan pertolongan dari
petugas kesehatan bagi kesembuhan dirinya. Dengan demikian, kualitas petugas
kesehatan sangat berpengaruh terhadap status kesehatan individu maupun masyarakat.
3.
Biaya kesehatan.
Tingginya biaya pengobatan
menyebabkan tidak semua orang mampu memanfaatkan layanan kesehatan. Keluarga
yang tergolong miskin mutlak tentunya tidak mungkin mampu menjangkau layanan
tersebut.
4.
Sistem layanan
kesehatan
Sistem layanan kesehatan juga
sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan individu dan masyarakat. Layanan
kesehatan terdepan bukan semata berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
c.
Lingkungan
Lingkungan memberi pengaruh besar
terhadap status kesehatan individu.
d.
Perilaku
Perilaku merupakan faktor
berikutnya yang mempengaruhi status kesehatan. Sehat/sakitnya individu,
keluarga, dan msyarakat dipengaruhi oleh perilakunya. Jika perilaku individu, keluarga, dan
msyarakat sehat, dapat dipastikan akan sehat pula hasilnya. Begitu juga
sebaliknya. Perilaku manusia bukan sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pendidikan, adat istiadat, kepercayaan,
kebiasaan, sosial, ekonomi dan lainnya.
5.
Perilaku Sakit
Saat seseorang jatuh sakit, ia akan
menunjukkan berbagai perilaku sakit. Berikut ini adalah contoh beberapa
perilaku sakit :
a.
Tidak memegang tanggung
jawab selama sakit
Orang yang sakit biasanya
dibebaskan dari tanggung jawab yang diembannya sewaktu sehat.
b.
Bebas dari tugas dan
peran sosial
Dalam hubungan sosial. seseorang
yang didiagnosis menderita penyakit akan dibebaskan dari segala tugas dan
perannya di masyarakat.
c.
Berupaya mencapai
kondisi sehat secepat mungkin
Seseorang yang merasa tubuhnya
tidak sehat, secara naluriah akan berusaha mencari cara untuk memulihkan
kondisi tubuhnya. Beberapa cara yang mungkin ditempuh adalah pergi ke Dokter,
Puskesmas, Rumah Sakit, bahkan datang ke Paranormal.
d.
Bersama keluarga
mencari bantuan dengan segera
Selain individu, keluarga juga
berusaha mencari bantuan guna kesembuhannya. Jika salah satu anggota keluarga
ada yang sakit, hal ini akan berpengaruh terhadap seluruh anggota keluarganya.
D.
Tipe-tipe
Kepribadian
Tipe
kepribadian bedasarkan aspek biologis, Hippocrates membagi kepribadian menjadi
4 kelompok besar dengan focus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan
pengaruh kepada individu tersebut. 4 jenis cairan tubuh, pembagiannya meliputi
: empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis), cairan lendir
(flegmatis) dan darah (sanguinis). Adapun karakteristiknya sebagai berikut :
a.
Sanguinis,
karakteristiknya cepat, periang, tidak stabil. Disebabkan oleh pengaruh proses
darah.
b.
Choleris,
karakteristiknya mudah marah. Disebabkan oleh proses empedu kuning.
c.
Melankolis,
karakteristiknya pesimis, pemurung. Disebabkan oleh pengaruh proses empedu
hitam.
d.
Flegmatis,
karakteristiknya lamban, tidak mudah tergerak. Disebabkan oleh pengaruh proses
lendir.
Tipe
kepribadian berdasarkan aspek biologis, Emst Kretschmer membagi kepribadian
menjadi 4 kelompok besar dengan focus pada struktur fisik dengan watak atau
tingkah laku. Adapun tipe-tipe manusia sebagai berikut :
a.
Tipe Pignis atau pynoid
orang dengan perawakan gemuk (bunder), mempunyai sifat humor, gembira, optimis.
b.
Tipe Atletis : yang
bertubuh atlit, mempunyai sifat realistik, punya watak ingin berkuasa,
ektrovert, supel dalam pergaulan.
c.
Tipe Astenis : yang
bertubuh kurus (tipis), biasanya punya watak pemurung, kaku dalam pergaulan dan
mudah tersinggung (sensitive).
d.
Tipe Displastis
(hypoplastic) ialah orang yang perkembangannya tidak normal, atau under
developed (kerdil), selamanya mempunyai perasaan inferioritas.
Tipe
kepribadian bedasarkan nilai-nilai dan bidang pengetahuan, Spranger membagi kepribadian
menjadi 6 kelompok. Adapun tipe-tipe manusia sebagai berikut:
a.
Tipe Teoritis
Minat yang paling dominan seorang
theoriticalmen ialah mencari dan ingin menemukan kebenaran (the truth). Untuk
mencapai tujuan itu ia berwatak dan mengambil sikap “kognitive”, mengambil
dengan mendalam disatu lagi ia melihat identitas dan kekhususan tiap-tiap
sesuatu.
b.
Tipe Ekonomis
Seorang tipe ekonomis ini digambarkan
sebagai seorang yang minatnya terpusat pada nilai guna sesuatu, apa yang
berguna baginya. Dan biasanya dasar utama terletak pada kepuasan
kebutuhan-kebutuhan badaniyahnya (self preservation).
c.
Tipe Estetis
Orang estetis ini melihat nilai yang
tertinggi baginya ialah didalam bentuk dan harmoni dari pada segala sesuatu.
Tiap-tiap pengalaman yang ia alami selalu ditinjau dari titik-tolak dan nilai
grace (keindahan, kesempurnaan), keharmonisan dan kecocokan.
d.
Tipe Sosial
Nilai yang tertinggi bagi orang tipe
sosial ialah cinta kepada sesama manusia. Bagi orang tipe sosial ini “memberi”
adalah tujuan dalam hidupnya karena itu ia selalu bersimpati dan tiada rasa
egoisme sama sekali.
e.
Tipe Politik
Pusat minat manusia tipe politik ini
ialah power (kekuasaan). Kegiatannya meskipun tidak selamanya didalam bidang
politik dalam pengertian kenegaraan, namun dimana dan apa saja pekerjaannya ia
memperlihatkan sikapnya sebagai machtemench (manusia kuasa).
f.
Tipe Religius
Nilai dan norma tertinggi bagi manusia
religius ini ialah apa yang disebut unity (kesatuan). Ia bersikap mistik dan
mencari serta mencoba memahami alam kosmos sebagai satu keseluruhan, dan
menyatukan dirinya dalam pelukan totalitas semesta itu.
Tipe manusia sangat
beragam bedasrkan pendekatan-pendekatan yang diapakai. Bedasarkan arah
perhatiannya, Jung C.G, membedakan manusia menjadi tiga golongan :
a. Tipe
manusia extraverse dan orangnya disebut extravert.
b. Tipe
manusia introverse dan orangnya disebut introvert.
c. Tipe
yang ketiga adalah ambiverse dan orangnya disebut ambivert.
Eysenck mendasarkan
pada dua dimensi tempramen pada tipe kepribadian, yang antara lain :
a. Neurotisisme,
mencakup dari orang-orang normal sampai orang cenderung gugup.
b. Ekstraversi-introversi,
orang eksraversi mempunyai kendali diri yang kuat, sedangkan untuk orang
inroversi sebaiknya mempunyai kendali diri yang buruk.
E.
Pentingnya
Belajar Psikologi Dalam Bidang Gizi
Peran ahli gizi adalah melakukan
pendekatan kesehatan melalui promotif dan preventif kepada masyarakat dengan
memberikan pengetahuan tentang pola makan dengan gizi seimbang. Orang sehat
cenderung memiliki rasa bahagia dan baik-baik saja. Oleh karena itu dengan
mempelajari psikologi kita mengetahui, mengapa individu cenderung memilih untuk
melakukan gaya hidup tertentu yang nantinya bisa mempengaruhi kesehatan mereka
dibandingkan gaya hidup lain.