Jumat, 02 Februari 2018

PENTINGNYA PSIKOLOGI DIBIDANG GIZI


PENTINGNYA PSIKOLOGI DIBIDANG GIZI

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Psikologi
Psikologi berasal dari kata: Psyche = Jiwa Logos = Ilmu Psikologi adalah ilmu mempelajari tentang jiwa.  Psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaiman perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme, dan lingkungan eksternal.
Menurut para ahli Psikologi adalah membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. (Dakir, 1993). Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. (Muhibbin Syah 2001)Dr. Singgih Dirgagunasa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Menurut Plato dan Aritoteles Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir. Menurut Jhon Broadus Watson Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan. Menurut Wilhem Wundt Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri manusia, seperti perasaan panca indra, pikiran, feeling, dan kehendak.
Menurut Woodworth dan Marquis Psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas individu sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar. Menurut Knight and Knight Psychology may be defined as the systematic study of ekperience and behavior human and animal, normal and abnormal, individual and social.( Psikologi adalah ilmu yang  mempelajari secara sistematis tentang pengalaman dan tingkah laku manusia dan hewan, normal dan abnormal, individu atau social. Menurut Hilgert Psychology may be defined as the science that studies behavior of men and other animals.( Psikologi adalah  mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya).
Menurut Mussen dan Rosenzwieg Pada masa lampau psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang  “mind” (pikiran) atau the study of mind, tapi dalam perkembangannya, kata mind berubah menjadi “behavior” (tingkah laku), sehingga psikologi  didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Menurut Clifford T. Morgan Psychology is the science of human and animal behavior. Artinya, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan hewan. Menurut Munn dan Fernald Psychology is defined  as the science of human behavior, itsinvestigations are not limited to human beings and they sometimes extend beyond observable behavior. Menurut Moskowitz dan Orgel Psychology is  an empirical science based on objective observation and experimental investigation, its focus is on behavior, its purpose is to provide on understanding  of the mechanisms of human activity and adaptation so that man might improve himself. Artinya,  psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan empirik yang berdasarkan atas observasi dan penelitian eksperimental, pokok persoalannya adalah tentang tingkah laku manusia.
Menurut Rene Descartes psikologi adalah Ilmu pengetahuan mengenai gejala pemikiran atau gejala kesadaran manusia, terlepas dari badannya. Menurut Jhon Locke Psikologi adalah semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat indranya. Menurut Richard Mayer (1981) Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia. Menurut Crow & Crow Pschycology is the study of human behavior and human relationship. (Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “roh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme. Menurut Garden Murphy Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh mahluk hidup terhadap lingkungannya. Menurut George Berkeley Psikologi adalah ilmu tentang penginderaan (persepsi). Menurut artain Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with especial attention given to human behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia). Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary of psychology Dalam Dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai “ …the science of humen and animal behavior, the study of the organism in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and social events which make up the environment". (Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam kerumitannya ketika bereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakan yang mengubah lingkungan).
Menurut Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap (1981) Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan – kegiatan jiwa. Menurut Kenneth Clark dan George Millter Psikologi biasanya didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Lingkungan mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan; cara berbicara dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi. Menurut Norman Munn Sekarang psikologi secara umum didefinisikan sebagai “ilmu mengenai perilaku”, tetapi hal yang menarik pengertian “perilaku” yang telah mengalami perkembangan sehingga sekarang ikut menangani hal yang pada masa lampau disebut pengalaman. Hal-hal pribadi seperti proses-proses (subjektif) seperti berpikir, sekarang berhubungan dengan “perilaku dalam”.
Dari beberapa pengertian dapat diartikan Psikologi adalah ilmu  pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya, tingkah laku tersebut bisa berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak.
B.     Definisi Psikologi Kesehatan           
Psikologi kesehatan adalah pendekatan multi dimensi terhadap kesehatan yang memberi penekanan pada faktor-faktor psikologi, gaya hidup, dan sifat dasar sistem pemberian perawatan kesehatan (Sandtrock, John W).
Psikologi kesehatan adalah cabang ilmu psikologi yang menarik dari relatif baru yang memusatkan perhatian pada pemahaman akan pengaruh psikologi terhadap bagaimana orang tetap sehat, mengapa orang menjadi sakit dan bagaimana respon mereka menjadi sakit (Tayur : 2010).
C.    Konsep Sehat Sakit
            Konsep sehat sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinter-prestasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit.
1.      Definisi Sehat
            Berabad-abad lalu sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. Karenanya segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus dicegah. Sehat sendiri bersifat dinamis yang statusnya terus menerus berubah. Kesehatan mempengaruhi tingkat fungsi seseorang, baik dari segi fisiologis, psikologis dan dimensi sosiokultural. Secara umum ada beberapa definisi sehat yang dapat dijadikan sebagai acuan (Asmadi : 2008).
a.       MenurutWHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
b.      Menurut Parson, sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
c.       Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2.      Definisi Sakit
            Sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat. Secara sederhana, sakit atau dapat pula disebut penyakit, merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan di luar batas normal. Tolak ukur yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit atau penyakit adalah jika terjadi perubahan dari nilai rata-rata normal yang telah ditetapkan. Akan tetapi ada beberapa definisi sakit atau penyakit yang dapat dijadikan sebagai acuan. (Asmadi : 2008)
a.       Menurut Parson, sakit addalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia, termasuk jumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
b.      Menurut Bauman, ada tiga kriteria keadaan sakit yaitu adanya gejala, persepsi tentang keadaan sakit yang dirasakan dan kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun.
c.       Menurut batasan medis, mengemukakan dua bukti adanya sakit yaitu tanda dan gejala.
d.      Menurut Perkins, sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani maupun sosial.
            Penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit sifatnya objektif karena masing-masing memiliki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena merupakan keluhan yang dirasakan seseorang. Perbedaan ini mempunyai implikasi yang berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit. Sebaliknya, seseorang yang mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit.
3.      Rentang Sehat Sakit
            Rentang sehat sakit adalah suatu skala ukur hipotesis untuk mengukur keadaan sehat atau kesehatan seseorang. Kedudukan seseorang pada skala tersebut bersifat dinamis dan individual karena dipengaruhi oleh faktor pribadi dan lingkungan. Pada skala ini, sewaktu-waktu seseorang bisa berada dalam keadaan sehat, namun dilain waktu bisa bergeser ke keadaan sakit. (Asmadi : 2008)
4.      Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan
            Menurut Hendrik Bloom, ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu herediter (keturunan), layanan kesehatan, lingkungan dan perilaku. Dari keemapat faktor tersebut, yang mempunyai andil besar dalam derajat kesehatan adalah faktor lingkungan (45%) dan faktor perilaku (30%). Kedua faktor tersebut sangat berkaitan erat. Lingkungan bisa sehat jika perilaku masyarakatnya sehat. (Asmadi : 2008)

a.       Keturunan
             Secara sederhana, penyakit manusia dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, salah satunya adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor gen. Penyakit ini disebut juga penyakit hederiter/ keturunan. Contoh penyakit ini antara lain diabetes mellitus, albino dan Wilson.
b.      Layanan kesehatan
             Layanan kesehatan dapat mempengaruhi status kesehatan individu (khususnya) dan masyarakat (umumnya). Beberapa aspek layanan kesehatan yang dapat mempengaruhi status kesehatan adalah sebagai berikut :
1.      Tempat layanan kesehatan
             Letak geografis tempatt layanan kesehatan dapat mempengaruhi keterjangkauan masyarakat terhadap layanan kesehatan dan keterjangkauan petugas kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat, terutama petugas puskesmas.
2.      Kualitas petugas kesehatan
             Klien merupakan individu yang berada dalam posisi ketergantungan karena sangat membutuhkan pertolongan dari petugas kesehatan bagi kesembuhan dirinya. Dengan demikian, kualitas petugas kesehatan sangat berpengaruh terhadap status kesehatan individu maupun masyarakat.
3.      Biaya kesehatan.
             Tingginya biaya pengobatan menyebabkan tidak semua orang mampu memanfaatkan layanan kesehatan. Keluarga yang tergolong miskin mutlak tentunya tidak mungkin mampu menjangkau layanan tersebut.
4.      Sistem layanan kesehatan
             Sistem layanan kesehatan juga sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan individu dan masyarakat. Layanan kesehatan terdepan bukan semata berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
c.       Lingkungan
             Lingkungan memberi pengaruh besar terhadap status kesehatan individu.
d.      Perilaku
             Perilaku merupakan faktor berikutnya yang mempengaruhi status kesehatan. Sehat/sakitnya individu, keluarga, dan msyarakat dipengaruhi oleh perilakunya.  Jika perilaku individu, keluarga, dan msyarakat sehat, dapat dipastikan akan sehat pula hasilnya. Begitu juga sebaliknya. Perilaku manusia bukan sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pendidikan, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, sosial, ekonomi dan lainnya.
5.      Perilaku Sakit
       Saat seseorang jatuh sakit, ia akan menunjukkan berbagai perilaku sakit. Berikut ini adalah contoh beberapa perilaku sakit :
a.       Tidak memegang tanggung jawab selama sakit
             Orang yang sakit biasanya dibebaskan dari tanggung jawab yang diembannya sewaktu sehat.
b.      Bebas dari tugas dan peran sosial
             Dalam hubungan sosial. seseorang yang didiagnosis menderita penyakit akan dibebaskan dari segala tugas dan perannya di masyarakat.
c.       Berupaya mencapai kondisi sehat secepat mungkin
             Seseorang yang merasa tubuhnya tidak sehat, secara naluriah akan berusaha mencari cara untuk memulihkan kondisi tubuhnya. Beberapa cara yang mungkin ditempuh adalah pergi ke Dokter, Puskesmas, Rumah Sakit, bahkan datang ke Paranormal.
d.      Bersama keluarga mencari bantuan dengan segera
             Selain individu, keluarga juga berusaha mencari bantuan guna kesembuhannya. Jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit, hal ini akan berpengaruh terhadap seluruh anggota keluarganya.
D.    Tipe-tipe Kepribadian
            Tipe kepribadian bedasarkan aspek biologis, Hippocrates membagi kepribadian menjadi 4 kelompok besar dengan focus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan pengaruh kepada individu tersebut. 4 jenis cairan tubuh, pembagiannya meliputi : empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis), cairan lendir (flegmatis) dan darah (sanguinis). Adapun karakteristiknya sebagai berikut :
a.       Sanguinis, karakteristiknya cepat, periang, tidak stabil. Disebabkan oleh pengaruh proses darah.
b.      Choleris, karakteristiknya mudah marah. Disebabkan oleh proses empedu kuning.
c.       Melankolis, karakteristiknya pesimis, pemurung. Disebabkan oleh pengaruh proses empedu hitam.
d.      Flegmatis, karakteristiknya lamban, tidak mudah tergerak. Disebabkan oleh pengaruh proses lendir.
            Tipe kepribadian berdasarkan aspek biologis, Emst Kretschmer membagi kepribadian menjadi 4 kelompok besar dengan focus pada struktur fisik dengan watak atau tingkah laku. Adapun tipe-tipe manusia sebagai berikut :
a.       Tipe Pignis atau pynoid orang dengan perawakan gemuk (bunder), mempunyai sifat humor, gembira, optimis.
b.      Tipe Atletis : yang bertubuh atlit, mempunyai sifat realistik, punya watak ingin berkuasa, ektrovert, supel dalam pergaulan.
c.       Tipe Astenis : yang bertubuh kurus (tipis), biasanya punya watak pemurung, kaku dalam pergaulan dan mudah tersinggung (sensitive).
d.      Tipe Displastis (hypoplastic) ialah orang yang perkembangannya tidak normal, atau under developed (kerdil), selamanya mempunyai perasaan inferioritas.
            Tipe kepribadian bedasarkan nilai-nilai dan bidang pengetahuan, Spranger membagi kepribadian menjadi 6 kelompok. Adapun tipe-tipe manusia sebagai berikut:
a.       Tipe Teoritis
          Minat yang paling dominan seorang theoriticalmen ialah mencari dan ingin menemukan kebenaran (the truth). Untuk mencapai tujuan itu ia berwatak dan mengambil sikap “kognitive”, mengambil dengan mendalam disatu lagi ia melihat identitas dan kekhususan tiap-tiap sesuatu.
b.      Tipe Ekonomis
          Seorang tipe ekonomis ini digambarkan sebagai seorang yang minatnya terpusat pada nilai guna sesuatu, apa yang berguna baginya. Dan biasanya dasar utama terletak pada kepuasan kebutuhan-kebutuhan badaniyahnya (self preservation).
c.       Tipe Estetis
          Orang estetis ini melihat nilai yang tertinggi baginya ialah didalam bentuk dan harmoni dari pada segala sesuatu. Tiap-tiap pengalaman yang ia alami selalu ditinjau dari titik-tolak dan nilai grace (keindahan, kesempurnaan), keharmonisan dan kecocokan.
d.      Tipe Sosial
          Nilai yang tertinggi bagi orang tipe sosial ialah cinta kepada sesama manusia. Bagi orang tipe sosial ini “memberi” adalah tujuan dalam hidupnya karena itu ia selalu bersimpati dan tiada rasa egoisme sama sekali.
e.       Tipe Politik
          Pusat minat manusia tipe politik ini ialah power (kekuasaan). Kegiatannya meskipun tidak selamanya didalam bidang politik dalam pengertian kenegaraan, namun dimana dan apa saja pekerjaannya ia memperlihatkan sikapnya sebagai machtemench (manusia kuasa).
f.       Tipe Religius
          Nilai dan norma tertinggi bagi manusia religius ini ialah apa yang disebut unity (kesatuan). Ia bersikap mistik dan mencari serta mencoba memahami alam kosmos sebagai satu keseluruhan, dan menyatukan dirinya dalam pelukan totalitas semesta itu.
                            Tipe manusia sangat beragam bedasrkan pendekatan-pendekatan yang diapakai. Bedasarkan arah perhatiannya, Jung C.G, membedakan manusia menjadi tiga golongan :
a.       Tipe manusia extraverse dan orangnya disebut extravert.
b.      Tipe manusia introverse dan orangnya disebut introvert.
c.       Tipe yang ketiga adalah ambiverse dan orangnya disebut ambivert.
                            Eysenck mendasarkan pada dua dimensi tempramen pada tipe kepribadian, yang antara lain :
a.       Neurotisisme, mencakup dari orang-orang normal sampai orang cenderung gugup.
b.      Ekstraversi-introversi, orang eksraversi mempunyai kendali diri yang kuat, sedangkan untuk orang inroversi sebaiknya mempunyai kendali diri yang buruk.
E.     Pentingnya Belajar Psikologi Dalam Bidang Gizi
Peran ahli gizi adalah melakukan pendekatan kesehatan melalui promotif dan preventif kepada masyarakat dengan memberikan pengetahuan tentang pola makan dengan gizi seimbang. Orang sehat cenderung memiliki rasa bahagia dan baik-baik saja. Oleh karena itu dengan mempelajari psikologi kita mengetahui, mengapa individu cenderung memilih untuk melakukan gaya hidup tertentu yang nantinya bisa mempengaruhi kesehatan mereka dibandingkan gaya hidup lain.

Balance Your Child's Nutritional Needs During Ramadan Fasting


Balance Your Child's Nutritional Needs During Ramadan Fasting
Fasting Ramadan of course all Muslims are obliged to pass the fast except those who have been determined to menggantinnya on another day. Children who are nearing the time of baliq or adult then it is the duty of parents to teach their children to fast as long as not forced. As long as your child learns to fast then parents keep ensuring the nutritional adequacy of children during fasting, should not be less and should not be more.

Here are some tips to meet the nutritional needs of children who are fasting:
1. Begin the meal properly
Fasting in Ramadan begins with Sahur. Sahur has an important role to ensure nutritional adequacy during fasting in the morning until late afternoon. Although sometimes a bit lazy to eat, try to keep the kids eat the sahurnya well. Prepare the menu with a balanced concept of nutrition, so that children do not limp and lethargic when fasting. Drinking milk alone at dawn is not enough. The dawn menu should be complete, consisting of carbohydrate, protein, and fat sources. Plus fruit and vegetables. The presence of fruits and vegetables is quite important. Because, in addition to meet the needs of micronutrients, also to provide fiber intake. Adequate fiber consumption is also important so that children are not hungry when fasting.

2. Breaking with the main menu
When breaking fast, it is advisable to eat sweet foods first. Sweet foods, usually containing simple sugars that can be digested quickly to refresh energy. After that, you should immediately consume the main menu. Because, if you start with a snack, worried the child will soon feel full and do not consume the main menu well. In fact, sufficiency and nutritional needs of the main can only be satisfied from the main menu. Snacks that exist today are usually only energy-intensive, but low in protein and other nutrients. Then, after that can eat snack. But remember, do not let open consumption becomes excessive.

3. Enough body fluids
When fasting, children have a risk of becoming dehydrated. Therefore, at the time between open until dawn, please reserve the body fluids. Apart from water, liquid reserves can also be obtained from other foods, such as soups, fruits, and vegetables.

4. Avoid heavy exercise or excessive physical activity
Children are usually very fond of playing. At the time of the fasting month, support the child to play lighter activities. Or switch children's play activities, from heavy physical activity to light activity. For example, if on a normal day children play ball, then in the month of fasting invite to paint or fishing.